Anime karya Hiromu Arakawa yang terkenal dengan Fullmetal Alchemist-nya ini berhasil bikin saya duduk betah menontonnya. Entah karena faktor usia atau faktor perubahan minat, saya mulai agak pilih-pilih anime.

Silver Spoon atau Gin no Saji bercerita tentang anak siswa kelas 1 SMA bernama Yugo Hachiken. Dia masuk ke SMA Pertanian Yezo. Niatnya masuk ke situ karena dia gagal masuk SMA favorit dan ingin melanjutkan sekolahnya di sekolah asrama. Hachiken agak terkejut dengan kenyataan bahwa teman-teman di sekolahnya ternyata memang kebanyakan dari keluarga petani dan berniat mengambil alih bisnis keluarga. Tidak heran siswa-siswa di sana pandai dalam bidang pertanian, tapi entah kenapa hancur-hancuran dalam ilmu yang lain (lol).

Saya cukup terkejut menonton ini karena temanya yang sungguh berbeda dari Fullmetal Alchemist. Meski demikian, humor segar ala Arakawa Sensei membuat saya bisa terbahak-bahak menonton anime ini. Salah satunya saat Hachiken mengetahui kalau telur dan kotoran ayam keluar dari lubang yang sama (meskipun beda saluran).

Hachiken yang pertama kali melihat ayam mengeluarkan telurnya.

Adegan lucu yang lain mungkin saat Hachiken ingin memotong rusa yang tertabrak mobil kakeknya Aki. Memang ya kalau dipikir-pikir saat saya mencoba memosisikan diri saya sebagai Hachiken. Rasanya sebagai anak perkotaan harus memotong hewan itu kok rasanya... haha...

Komaba yang menutup mata bangkai rusa malah bikin Hachiken tambah nangis ^_^
Kehidupan di sekolah pertanian yang mengharuskan tinggal di asrama selama satu tahun ini mirip seperti IPB Bogor. Mahasiswa IPB tahun pertama memang diwajibkan tinggal di asrama selama setahun. Ternyata meski teknologi pertanian di negara Jepang cukup tinggi, keluarga petani juga banyak berutang dan selalu kesulitan masalah keuangan. Tidak beda jauh dengan negara kita ya?

Ya, meskipun begitu, Hachiken banyak belajar masalah kehidupan. Dia mulai menyadari betapa menyenangkan sekolahnya. Kelebihannya yang selalu serius jika diserahi tugas membuat dirinya disukai oleh teman-temannya. Salah satunya, saat ia diminta membuat pizza di pemanggang tua yang ditemukan tak terpakai di sekolah. Hal ini karena bagi para siswa lain, Hachiken adalah anak kota yang sudah terbiasa makan pizza sehingga yang mengetahui rasa pizza hanyalah Hachiken. Untunglah kegiatan itu sukses dengan bantuan dari berbagai orang di sekeliling Hachiken.

Hachiken yang puas melihat teman-temannya senang dengan hasil kerja kerasnya.
Hachiken (dan penonton pastinya) juga mulai menyadari mengurus hewan sampai mereka besar dan harus berakhir menjadi makanan untuk manusia ternyata cukup menyedihkan. Sebagai anak yang tumbuh di perkotaan, Hachiken sadar bahwa perhatian yang ditumpahkan untuk membesarkan hewan-hewan di peternakan ternyata harus berakhir dengan melihat hewan-hewan itu di rumah jagal. Mereka besar hanya untuk dikonsumsi manusia. Wah, kalau dipikir saya ini selalu makan daging tanpa rasa bersalah. Sedih juga kalau dipikir-pikir hewan peternakan itu lahir dan dibesarkan hanya untuk dijadikan makanan. Meski begitu, Hachiken juga sadar bahwa manusia harus bisa hidup dari hewan-hewan itu. Meski sedih, manusia harus bisa makan daging demi kelangsungan hidup.



Banyak pelajaran yang bisa diambil anime ini. Pandangan hidup Hachiken lama-kelamaan juga mulai berubah. Perkembangan tokoh-tokoh di sini bagus sekali. Setiap masalah yang muncul sangat normal di sini. Humor-humor segar bertebaran juga membuat otak kita menyerap ilmu dari anime ini menjadi mudah.

Anime ini diangkat dari manga. Saya juga kadang membaca manga-nya. Hanya saja kalau membaca manga-nya mungkin agak sedikit ribet ya. Banyak penjelasan di sana-sini sehinggal balon dialog dalam satu halaman bisa ada banyak. Untungnya, gambar Arakawa sensei tidak terlalu njelimet sehingga tidak terlalu membuat mata lelah. Kalau kelemahan di animenya sih, ada beberapa hal yang dipotong-potong dari manga-nya. Jadi, kadang ada adegan yang bikin saya tiba-tiba ngerasa., "lho kok gini?". Pas baca manga-nya, baru bisa bilang, "Oh, ternyata gitu." Pokoknya, Silver Spoon salah satu anime sederhana yang bikin saya senang menontonnya.

Ah ya, anime ini juga katanya mau diangkat menjadi live action. Ekspetasi saya tidak terlalu besar, soalnya para aktor yang main tidak saya kenal. Tapi, mudah-mudahan juga tidak terlalu buruk ^_^v

Comments (0)